Leadership in Organization Tips for Achieving Goals

Leadership in Organization Tips for Achieving Goals

Leadership in the Organization is about courage, dreams and devote themselves to the fulfillment of expectations, in organizations, leadership is about self confidence and decision making. How to think and act as leaders in the organization must make people look at you will believe in your ability. Attitude Leadership in Organization there are some decent attitude that must be done by a prospective leader, if you want to be a valued in the organization. Some position of leadership in the organization both as follows:

Effective leadership actions

It is important for a leader to have a strong character and can be trusted. He should be able to lead his followers. Effective leadership in organization must engage and guide his followers in the right direction, helping them achieve the expected goals. The words in organizational leadership will be effective if it is accompanied by action. Thus, a leader in the organization should be an example to his followers through his own life and actions. This is stated later that he got the moral right to lead the organization.

Be enthusiastic

An organization that is enthusiastic leader is a good leader. The goal is to motivate followers to work and realize the plan. Leadership skills in organization is very encouraging followers to take efforts towards the expected goals of the organization. A leader who is enthusiastic and open minded will be more approachable by followers. Approachable is one of the fundamental attributes that help people feel comfortable with leader in their organization.

Leadership Camp Outbound di malang

Be Confident

Next is to raise self esteem, as a key determinant of true leadership in organization ! without confidence, a leader can not expect others to follow. Building confidence is high. The confidence of a leader who possessed within himself, translated into action to take the right decisions and effective action.

Poise

Being able to remain calm in all kinds of situations is an important part of being a good leader. Sense of calm helps you taking the right decision.  As a leader, you have to think calmly in all situations and thinking towards the achievement of plan objectives. You should not be to lose composure in critical situation, because the outcome depends entirely on the decisions you make.

Menjadi pemimpin adalah sebuah proses panjang yang harus terus menerus dilatih untuk melahirkan ketrampilan dalam memimpin. Salah satu program andalan sina sinu Indonesia adalah Leaderhip Camp. Tangguh dalam menjalani semua tantangan baik yang sudah dirancang oleh tim trainer maupun tantangan dari alam adalah sebuah modal untuk menjadi pemimpin yang tangguh. Berani coba!

How to teach discipline

How to teach discipline

Outbound di malang. Discipline is the most important thing to teach. How can we provide the discipline that makes a difference? Should we start instilling discipline. Discipline is a form of love. There are ways to discipline children with dignity that allows them to still feel good about themselves, to continue to be pleased with their performance, but also need to teach that they’ve made a mistake and should be responsible.

Often we encounter some students are not accustomed to discipline, so when you discipline them, they feel that is not the norm. Their reaction can be violent or disrespectful. But that’s the only thing they know, their reactions are normal reactions to abnormal situations. We have to be careful about how we provide discipline for those who may not be ready for it. Differences within the norm could be the cause.

At any time a student came to my office with his mother. He presented a problem, he does not want to do homework and other things. Obviously, he does not show much respect for the way he treats his mother, the way she talked to him. I asked her if I could speak to her own two. Finally I spoke to him about my own life that grows with a single parent and how we can sometimes forget how fortunate we still have people in our lives. We are angry about people who are not there. I can see this kis get angry because her father was not there for her and then I told him, “Think about the people who are there for you”.

This is the story of a boy who would play basketball with me and the other teachers in the evening. If we have events on  weekends, we would invite him and help him get there. So I said , ” I do not think it’s fair that you treat your mother in that way and then we take you to the event and gave special treatment. Parents is very important.”

He was homeless, so I have to be very careful and loving the way I presented to him. But I know this will be one of the only pictures of me to send a message to these young people, because if the mother’s day, what would prompt her professor, or someone who says, “Hey, you’re gonna lose your scholarship”? I do not want him to be adult professional and then lose what it has because of the way he treated people.

more:educational leadership,com

Leadership Camp SMPK Angelus Custos Surabaya

Leadership Camp SMPK Angelus Custos Surabaya

Outbound di malang. Pagi yang cukup cerah di hari rabu  tanggal 12 pebruari ketika kami akan berangkat menuju Ngembal Pasuruan dimana disana kami akan melaksanakan kegiatan leadership camp bersama adik – adik dari SMPK Angelus Custos Surabaya dengan peserta sebanyak 290 peserta. Ini adalah kegiatan outdoor learning yang kesekian kalinya dilaksanakan di daerah pasuruan tepatnya di Ngembal sebuah tempat dimana dengan suasana yang sejuk dan asrinya lingkungan membuat tempat ini begitu sangat menyejukkan.

Kami lebih awal dari jadwal biasanya karena kami harus memasang alat lebih awal karena kaki akan langsung berkegiatan dengan alat dihari pertama dengan tujuh game yang dipersiapkan dengan 28 kelompok yang kemudian akan dibagi menjadi 2 kelompok besar yang nantinya akan dibagi menjadi 2 sesi game atau tantangan sehingga nantinya akan mempermudah atau memperlancar secara tehnis jalannya kegiatan

Rencana hari kamis peserta akan datang sekitar jam 09.00 jadi kami harus ready sebelum jam tersebut. Dengan rencana yang harus segera siap karena manajemen waktu yang tidak boleh meleset sekali meleset akan mempengaruhi scedul jadwal waktu kegiatan selanjutnya

Hari pertama kamis tanggal 13 pebruari 2013, jam 09.00 tepat kloter pertama datang dengan diantar kerreta kelinci ke lapangan. Briefing memberikan kami sebuah pembelajaran tentang sebuah outdoor learning yang lebih detail  dan juga lebih diperhatikan secara pelaksanaan. Mulai dari bagaimana perilaku peserta dan juga ditambah dengan permintaan untuk disiplinnya lebih ketat. Dua hari satu malam bisa menjadi sebuah pembelajaran baik peserta dan fasel karena nantinya bagaimana sebuah moment ini dijadikan peningkatan level kegiatan dan penerapan sinau bareng, dan ini secara tehnis dan praktek adalah saat ini saat dimana kami menangani peserta dengan perilaku yang sangat menakjubkan dan begitu aktif

Makan siang dengan 280 peserta dan tempat yang disediakan hanya ssatu pendopo saja dan bagaimana cara agar tidak mempengaruhi sesi kegiatan selanjutnya ini namanya berpikir dan bertindak cepat. Begitu cepatnya. Peserta bisa datang lebih cepat dari perkiraan sebelumnya sehingga kami ada waktu dan juga persiapan dari tempat tersebut dalam menyediakan makan juga begitu tepat waktu sehingga sangat membantu sekali. Sebelumnya pembagian tempat menginap telah dilaksanakan dan upacara pembukaan serta pembagian kelompok bisa berjalan dengan baik dan lancar

Setelah pembagian kamar adik adik dibagi dua sesi untuk makan siang dengan sesi pertama adalah kelompok SINU yang nantinya akan segera masuk ketantangan permainan tali atas seperti F. fox, Burma crossing, cargo dan beberapa permainan kerjasama. SINA nantinya akan berkegiatan kompetisi game dan menikmati alam ngembal dengan menaiki kereta kelinci. Kegiatan dimulai jam 13.00 yang rencananya akan selesai sekiatr jam 17.00. Diwaktu memasuki kelompok terakhir hujan mulai turun memang apaun keadaannya kegiatan tetap berjalan dan akhirnya kegiatan disesi pertama usai sudah dan kita langsung persiapan untuk makan dan sesi jalan malam dan api unggun.

Makan malam untuk SINA dan SINU kami pisah , karena nantinya kegiatan malam tentunya dua kelas ini akan berbeda ada yang api unggun ada yang jalan malam. Kegiatan berakhir sekitar jam 23.00 dan adik adik segera diperintahkan untuk kembali ke barak masing masing, namun mereka tetap rame saja akhirnya kami perintahkan untuk segera istirahat akhirnya kami menunggu sampai mereka semua memang benar benar sudah berhenti rame. Adik adik dibangunkan sekitar jam 04.00 pagi untuk melaksanakan doa pagi dan olah raga pagi sekitar jam 07.00 adik adik sudah ready untuk makan sekitar jam 07.30 kelas yang berkegiatan di permainan tali sudah siap dan langsung berkegiatan….disini manejemen waktu harus tepat karena hari jumat dan kami para fasel ada yang harus melaksanakan ibadah sholat jumat, dan akhirnya kegiatan selesai pukul 11.20 dan kami langsung bersiap untuk menuju masjid untuk sholat jumat

Hari yang cerah dan sukses akhirnya kami bisa menyelesaikan kegiatan ini dengan baik dan lancar dan banyak hal yang harus dipelajari oleh kami masih cukup banyak pemahaman kembali untuk menjadi lebih baik

Sepenggal Cerita Belajar Fisika di alam

Sepenggal Cerita Belajar Fisika di alam

Dinginnya kota Outbound malang membuat aku harus segera bangun dan mandi untuk bergabung dengan fasilitator Sina Sinu Indonesia di desa Wiyu Pacet Mojokerto. Setelah menikmati hangatnya kopi buatan istri tercinta, kuambil semua perlengkapan dan segera menuju koordinat desa Wiyu tempat kegiatan SMAK Frateran melaksanakan kegiatan Outdoor Learning.  Jam 08.00 wib sampai di kantor Balai Desa Wiyu disambut mas Bayu, mas Robi dan mas Rohim.

Setelah melepas lelah jam 08.30 wib mulailah mempersiapkan perlengkapan untuk peralatan sinau fisika berupa 3 bh teropong binocular, 1 bh teropong bintang, 2 bh lup (kaca pembesar) setelah semua selesai dipersiapkan, kemudian membantu mbak Iin menyiapkan peralatan membatik serta peralatan untuk pengkondisian berupa tiang dan bendera.

Jam 09.44 wib truk yang mengangkut peserta mulai berdatangan, karena jalan didepan balai desa sempit sehingga membuat kendaraan yang berlalu lalang di depan agak terganggu dan ini juga membahayakan peserta yang turun dari truk, sehingga perlu pengawasan khusus sambil mengarahkan peserta yang turun dari truk untuk menuju ke balai desa.

Didalam balai desa peserta disambut senyuman fasilitator dan gending dari siswa-siswi SDN WIYU serta kegiatan membatik. Sambil menunggu upacara pembukaan peserta diperkenankan untuk mencoba dan belajar cara mendesain model/gambar batik serta mulai membatik sampai proses menjadi gambar yang ada di kain seperti mereka beli kain di pasar atau toko.

Upacara pembukaan dimulai pukul 10.50 wib dengan sambutan dari Sina Sinu Indonesia, Perwakilan SMAK Frateran, dan dari Kepala Desa Wiyu. Setelah kegiatan pembukaan dan penyerahan peserta dari perwakilan SMAK Frateran ke Sina Sinu Indonesia dimulailah acara Outdor Learning. Pukul 11.00 wib dimulailah acara pengkodisian peserta dengan membagi kelompok, mencari ketua kelompok, logo kelompok, menggambar logo kelompok di bendera dan membuat yel-yel. Akhirnya nama-nama kelompok sudah mereka buat ada Hanoman, Krisna, Arjuna, Semar, Gatotkaca, Petruk, dengan bergiliran setiap kelompok yang sudah menyelesaikan tantangan dari fasilitator mereka bisa menikmati makan siang berupa rawon yang dibuat oleh ibu lurah.

Pukul 11.45 wib peserta membawa tas dan perbekalannya menuju ke penginapan untuk bersih diri dan mempersiapkan kegiatan Outdor Learning, setelah itu Fasilitator melaksanakan sholat Jum’at di Masjid terdekat. Selesai sholat Jum’at pkl. 12.19 wib para fasilitator makan siang di warung depan sekolah, setelah itu kembali ke ruangan di dekat balai desa untuk mempersiapkan peralatan fisika dan menikmati kopi brontoseno………..

Pukul 13.05 wib dengan membawa perlengkapan fisika (sebelunya dapat tambahan kamera 1 bh dari p. Asruri) menuju depan villa untuk menuju ke peserta dan membawa ke lokasi pelajaran fisika di pinggir jalan dekat areal pertanian singkong. Peserta pertama yang memasuki permainan fisika adalah kelompok Hanoman dengan ketuanya Adrew, dengan semangat mereka melakukan Yel-yel pendek dan panjang.

Materi awal saya adalah mereview materi mereka di sekolah dengan bertanya kepada peserta selama 3 minggu pembelajaran di sekolah materi apa yang sudah didapat, setelah itu memberikan saya memberikan gambaran tentang pelajaran alat optik yang terdiri dari 2 macam yaitu alami (mata) dan buatan ( teropong, kamera, lup/kaca pembesar, mikroskop, periskop, dll). Setelah itu saya membagi kelompok tersebut menjadi 3 kelompok besar,  yang masing kelompok nantinya akan memegang peralatan 3 macam peralatan optik dan mereka berdiskusi dan menjawab pertanyaan dari saya tentang peralatan optik yang mereka pegang. Pertanyaannya adalah “ bagaimana cahaya bisa masuk ke alat optik yang mereka pegang dan sampai ke mata kita sehingga kita bisa melihat benda tersebut. Adapun hasil diskusi mereka adalah sebagai berikut:

Kelompok 1 (Cowok 3 orang semua aktif, Cewek 3 orang aktif)
LUP            : Lensa cembung, maya tegak diperbesar
KAMERA        : Lensa, cermin dipantulkan ke mata
TEROPONG PRISMA    : Cahaya masuk lensa luar dibiaskan ke lensa dalam masuk ke mata
Kelompok 2 (Cowok 1 orang aktif 2 orang Pasif, Cewek 2 orang aktif)
TEROPONG PRISMA    : Sinar datang dipantulkan ke lensa terus baru ke mata
LUP            : Sinar datang dipantulkan fokus
KAMERA        : Sinar dipantulkan ke cermin masuk ke mata tinggal jepret
Kelompok 3 (Cowok 2 orang pasif, Cewek 2 orang pasif)
KAMERA        : Cahaya masuk ke lensa, lensa cembung dan cekung membentuk bayangan
TEROPONG PRISMA    : Cahaya masuk ke lensa cekung, membentuk bayangan yang diperbesar
LUP    :    Cahaya masuk ke lensa cembung dan membentuk bayangan yang diperbesar.

Selanjutnya untuk menjawab pertanyaan yang ada di dalam LKS, saya bersama mereka kelompok Hanoman berdiskusi tentang Teropong Bintang mulai dari bagian-bagian teropong bintang, menggambar alat pengatur okuler dan menghitung jangkauan teropong bintang. Dalam kelompok ini banyak yang bertanya tentang lensa dan teropong terutama rasa keingintahuan mereka tentang teropong yang selama ini banyak dari mereka belum tahu isinya dari teropong termasuk harga dari teropong bintang. Setelah semua terjawab peserta harus segera meninggalkan tempat permainan fisika karena kelompok yang lain sudah datang ke lokasi pelajaran fisika, setelah berterima kasih dan bersalaman kelompok hanoman melanjutkan ke materi Geografi  dan kelompok selanjutnya memasuki materi fisika. (by Handri Wiyono)

Guru SMAN 1 Loceret Outbound di pacet

Guru SMAN 1 Loceret Outbound di pacet

Semangat para Guru SMAN 1 Loceret Nganjuk, untuk meningkatkan motivasi dan kinerja dalam mengajar sudah terlihat saat mulai kedatangan peserta outbound di pacet bersama Sina Sinu Indonesia. Dengan 2 bis kecil peserta berangkat dari loceret menuju pacet melewati jombang, mojokerto dan langsung menuju lokasi kegiatan di griya Kusuma Indah. Pukul 10.15, bis pertama dengan 24 peserta samapai duluan di lokasi kegiatan.

Guru sebagai pelaksana pendidikan mempunyai tugas utama yaitu mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik agar potensi peserta didik berkembang menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, cakap, berilmu, mandiri kreatif dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggungjawab.

SMAN 1 Loceret bekerjasama dengan Sina Sinu Indonesia mengadakan kegiatan outdoor training sebagai upaya untuk menjadikan guru yang produktif dan efektif. Guru yang produktif dan efektif adalah guru yang mampu melaksanakan tujuh tugas utama guru dan berhasil mewujudkan tujuan pendidikan nasional, seperti pada satuan pendidikan dasar yaitu:

  1. menjaga kesehatan dan keamanan diri, kebugaran jasmani, kesehatan jiwa, serta kebersihan lingkungan
  2. Menjadi manusia yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia yang ditandai dengan kepatuhan menjalankan ajaran agama.
  3. Bekerja sama dalam kelompok, tolong-menolong, dan menjaga diri sendiri dalam lingkungan keluarga dan teman sebaya
  4. Peningkatan pemahaan potensi diri,  keadaran sosial yang berkarakter yang ditunjukkan dengan indikator (1) mengenal potensi kekurangan dan kelebihan diri (2) Menghargai keberagaman agama, budaya, suku, ras, dan golongan. (3) Bekerja sama dalam kelompok, tolong, menolong, dan menjaga diri sendiri dalam lingkungan keluarga dan teman sebaya (4) Mematuhi aturan sosial yang berlaku dalam lingkungannya. (5) Berkomunikasi dengan jelas dan santun.
  5. Belajar dan berinovasi meliputi (1) Menggunakan informasi tentang lingkungan sekitar secara logis, kritis,  dan kreatif. (2) Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan kompetitif. (3) Menunjukkan rasa keingintahuan yang tinggi dan menyadari potensinya (4) Menunjukkan kemampuan memecahkan masalah sederhana dalam kehidupan sehari-hari (5) Menunjukkan kemampuan mengenali gejala alam dan sosial di lingkungan sekitar (6) Memanfaatkan lingkungan secara produktif dan bertanggung jawab (7) Menunjukkan kegemaran membaca dan menulis (8) Menunjukkan keterampilan menyimak, berbicara, membaca, menulis, dan berhitung.
  6. Melakukan kegiatan seni dan budaya lokal.
  7. Berwawasan kebangsaan yang ditunjukkan dengan (1) Menunjukkan kecintaan dan kepedulian terhadap lingkungan (2) Menunjukkan kecintaan dan kebanggaan terhadap bangsa, negara, dan tanah air Indonesia.
  8. Berwawasan global

Dengan diadakannya kegiatan outbound pacet diharapakan SMAN 1 Loceret mampu menghasilkan dan meningkatkan mutu lulusan. Semoga dengan kegiatan yang pertama ini bersama Sina Sinu Indonesia bisa memberi semangat baru untuk menjadi guru yang produktif dan efektif.

Leadership Camp SMAN 1 Surabaya

Leadership Camp SMAN 1 Surabaya

Leadership Camp SMAN 1 Surabaya bersama outbound malang Sina SInu Indonesia dilaksanakan pada tanggal 13-14 Desember 2013 bertempat di Agrowisata Bakti alam Pasuruan. Program leadership camp kali ini adalah kelanjutan dari kegiatan LDKS yang sudah dilaksanakan sebelumnya. Pendalaman dan pemantapan materi  kepemimpinan dan public speaking menjadi bagian yang diutamakan dalam kegiatan ini.

Selain pemantapan materi Kepemimpinan, public speaking dan teamwork, peserta juga mengalami materi tantangan sebagai bagian dari pengembangan diri untuk menjadi pemimpin yang trampil dan tangguh. Diikuti pengurus OSIS dan MPK para peserta dibagi menjadi empat kelompok. Diharapkan pada akhir acara bisa menjadi tim yang handal untuk menyelesaikan beberapa tugas dan tantangan. berikut beberapa ceita saat beberapa tim melakukan beberapa tantangan:

Tim Jokowi dan Boediono
Pada putaran pertama ini adalah tim Jokowi dan Boediono, tim pertama ini saya kondisikan berbaris satu shaft untuk menghadap ke saya lalu berhadapan dengan tim yang lain  dan bersiap untuk menerima penjelasan tentang aturan main dalam tantangan ini, sebelum saya  menjelaskan aturan main, terlebih dulu saya meneriakkan yel-yel mereka yang bertujuan untuk menggairahkan semangat masing-masing tim untuk melakukan tantangan. Selanjutnya saya jelaskan aturan main tentang tantangan flying fox, dalam penjelasan kali ini yang lebih banyak saya tekankan adalah hati-hati ketika naik tangga karena jarak anak tangga yang terlalu jauh, maka agak sulit pula bagi peserta perempuan.

Setelah saya memberi penjelasan dan arahan saya membuka sesi pertanyaan dan ternyata semua telah paham dan cukup jelas tentang hal ini,  selanjutnya saya mengambil contoh alat pengaman dan langsung mempraktekkan bagaimana cara memakainya, lalu peserta saya instruksikan untuk mengambil alat pengaman yang telah kami sediakan dan segera memakainya, setelah memakai alat pengaman ketua tim memimpin kegiatan ini dengan do’a terlebih dahulu. Setelah berdo’a para peserta berbaris disamping tangga dan meluncur secara bergantian sampai semuanya mencoba tantangan flying fox.

Hasil Tim Jokowi :
Para peserta banyak yang berhasil menaklukkan rasa takutnya ketika berproses
Peserta kembali dengan keadaan selamat tanpa terjadi accident
Peserta puas melakukan tantangan ini
Peserta banyak yang minta lagi

Hasil Tim Boediono :
Para peserta dapat menaklukkan rasa takutnya ketika berproses
Peserta kembali dengan keadaan selamat tanpa terjadi accident
Peserta puas melakukan tantangan ini
Peserta protes karena hanya sekali saja flying foxnya (padahal awalnya mereka banyak yang takut)

Putaran  ke – 2   Tim Habibi dan Soekarwo
Tim Habibi dan Soekarwo
Pada putaran kedua ini adalah tim Habibi dan Soekarwo, putaran kedua kali  ini saya saya persilahkan kepada mas rendy untuk mengkondisikan peserta sekaligus untuk memberi penjelasan dalam tantangan flying fox ini, dan pesertapun bersiap untuk menerima penjelasan tentang aturan main dalam tantangan ini, Selanjutnya mas rendy menjelaskan aturan main tentang tantangan flying fox,

Setelah beliau memberi penjelasan dan arahan lalu mas rendy mengambil contoh alat pengaman dan langsung mempraktekkan bagaimana cara memakainya, lalu peserta saya instruksikan untuk mengambil alat pengaman yang telah kami sediakan dan segera memakainya, setelah memakai alat pengaman ketua tim memimpin kegiatan ini dengan do’a terlebih dahulu. Setelah berdo’a para peserta berbaris disamping tangga dan meluncur secara bergantian sampai semuanya mencoba tantangan flying fox.

Hasil Tim Habibi :
Para peserta banyak yang takut menyelesaikan tantangan ini, akan tetapi mau tidak mau mereka harus menlakukan tantangan ini
Peserta kembali dengan keadaan selamat tanpa terjadi accident
Peserta puas melakukan tantangan ini
Peserta banyak yang minta lagi
Hasil Tim Soekarwo :
Para peserta banyak yang percaya diri melakukan tantangan flying fox, hal ini dibuktikan bahwa banyak peserta yang berani melepas pegangan tali.
Peserta kembali dengan keadaan selamat tanpa terjadi accident
Peserta senang sekali melakukan tantangan in

LDKM Jurusan DIII Keperawatan Poltekkes Surabaya

LDKM Jurusan DIII Keperawatan Poltekkes Surabaya

Poltekkes kemenkes Jurusan D III Keperawatan Surabaya bekerjasama dengan Sina Sinu Indonesia mengadakan kegiatan Latihan Dasar Kepemimpinan Mahasiswa. Bertempat di Bakti Alam Pasuruan. LDKM ini berlangsung selama tiga hari dua malam pada tanggal 25-27 Oktober 2013. Diikuti 93 Peserta 10 Pendamping Hima dan 40 Dosen dan Karyawan.  Kegiatan outdoor Learning ini berjalan dengan sukses dan penuh dengan semangat pembelajaran.

Setelah menempuh perjalanan 2.5 jam dari Surabaya, rombongan peserta sampai dilokasi kegiatan. Wajah peserta yang penuh semangat dan dilengkapi beberapa pertanyaan yang belum terjawab apa yang akan terjadi selama kegiatan nanti. Meletakkan tas di Aula setelah itu para peserta menuju ke lapangan untuk mengadakan upacara pembukaan. Dalam pembukaan, perwakilan manajemen Poltekkes berpesan agar peserta mengikuti seluruh kegiatan pembelajaran dengan tetap menjaga kondisi kesehatan.

Pembukaan yang sederhana menjadi awal dimulainya kegiatan LDKM. Penjelasan Program dan rencana acara disampaikan perwakilan Sina Sinu Indonesia dilanjutkan adaptasi lingkungan dan ice breaking. Setelah itu peserta dibagi menjadi 6 kelompok kecil. dalam pembagian kelompok, peserta mendapat tugas untuk memilih ketua tim, menentukan nama tim, memilih ketua dan membuat yel semangat untuk tim. Disini Peserta mulai bersemangat untuk menjadi tim yang terbaik.

Udara yang sejuk di daerah pasuruan menemani para peserta mengikuti kegiatan LDKM. Setelah mandi dan bersih diri, malam pertama para peserta serius mendengarkan dan mengikuti analisa diri dalam materi knowing yourself. ANDA BISA ! teriak pak rudi memberikan semangat awal untuk mengajak para mahasiswa manyakini diri bahwa dalam setiap insan manusia mempunyai potensi yang luar biasa untuk bisa sukses. Memimpin adalah sebuah pilihan, dan jika kita memilih untuk menjadi pemimpin maka kita harus terlebih dahulu mampu dan mau memimpin diri kita sendiri.

Hari kedua LDKM lebih banyak didominasi kegiatan simulasi tantangan mulai dari flying fox, train balloon, Moving block, pingpong pressure, magic hole. dan beberapa tantangan kompetisi antar tim. pada malam harinya kegiatan kebersamaan dan penuh kegembiraan bersama menikmati api unggun sambil bernyanyi dan berjoged. Semoga dari LDKM ini bisa lahir calon pemimpin masa depan yang bisa memberikan perubahan menjadi lebih baik. Sukses selalu.

LDKS SMPN 3 Praban Surabaya

LDKS SMPN 3 Praban Surabaya

Sebuah kebanggaan bagi kami karena telah dipercaya oleh pihak SMPN 3 Praban Surabaya untuk mengawali sebuah project program baru yang dikemas dengan memadukan beberapa materi LDKS dengan beberapa tantangan simulasi untuk memperkuat pemahaman materi kepemimpinan. Kegiatan ini berlangsung 4 gelombang dan diikuti kurang lebih 150 Siswa setiap gelombangnya. Pelaksanaan kegiatan LDKS berada di lingkungan SMPN 3 Praban.

Pemilihan lokasi sekolah sebagai kegiatan LDKS kali ini mempunyai tujuan untuk mengurangi biaya transportasi. Dengan berkurangnya biaya anggaran transportasi tentu kelebihan anggaran bisa digunakan untuk menunjang kegiatan yang lain. Hal inilah yang akhirnya bisa memberikan kesempatan kepada selurh Siswa kelas 7 dan 8 untuk mengikuti kegiatan latiha Dasar Kepemimpinan Siswa. Dengan mengikuti kegiatan ini tentu Siswa akan mempunyai pengalaman yang kelak bisa berguna untuk masa depannya.
pingpong
Secara garis besar dalam kegiatan LDKS SMPN 3, pada awalnya dibentuk 10 kelompok yang masing-masing terdiri dari 4 kelompok yang beranggotakan 14 orang dan 6 kelompok beranggotakan 15 orang. Pembentukan kelompok ditentukan dengan cara peserta berhitung 1 sampai 10, kemudian kembali lagi berulang ke angka 1 sampai 10. Setiap peserta yang menghitung pada angka 1 akan masuk ke kelompok 1. Demikian seterusnya, sampai hitungan ke 10 akan masuk ke kelompok 10.

Setelah kegiatan pembentukan tim, peserta melakukan empat materi simulasi tantangan kerjasama tim dan satu tantangan pribadi. Salah satu kegiatan simulasi yang bisa kami ceritakan adalah sebagai berikut:

Game Pingpong Pressure
Peralatan per kelompok:
-8 buah pipa paralon aneka ukuran dan bentuk.
-1 buah pipa paralon T yang tergantung di tali.
-1 buah ember.
-1 buah gayung.
-1 buah baskom.
-4 buah bola ping pong warna putih (bola angel).
-2 buah bola ping pong warna oranye (bola devil).

Aturan main :
-Tugas kelompok adalah merakit pipa paralon dan mengalirkan air dari atas pipa paralon T ke dalam baskom, dengan misi mengeluarkan seluruh bola ping pong warna putih (angel).
-Alat yang digunakan hanya yang telah disediakan dan anggota tubuh kelompok.
-Mengeluarkan bola ping pong hanya dengan memanfaatkan air, dilarang menyentuh baskom dengan menggunakan pipa atau media lain.
-Kata kunci pressure.
-Bila bola ping pong warna oranye yang keluar (devil), maka harus mengulang dari awal.
-Sumber daya air dibatasi sebanyak 3 ember.
-Waktu yang disediakan 10 menit.
-Keamanan dan keselamatan anggota kelompok merupakan tanggungjawab kelompok

Putaran 1 : Kelompok Bung Tomo vs Kelompok Mochamad Yamin.
-Pada fase perakitan pipa, kelompok Bung Tomo lebih cepat memasang pipa, sedangkan kelompok Mochamad Yamin tampak masih sibuk berdiskusi. Tetapi setelah proses mengalirkan air, ternyata baik kelompok Bung Tomo maupun kelompok Mochamad Yamin sama-sama belum dapat merangkai pipa secara efektif. Masih banyak terjadi kebocoran di sambungan-sambungan pipa dan lubang-lubang yang terdapat di pipa. Disini terlihat belum ada satu komando dan kurangnya proses kontrol yang baik dalam kelompok.
-Kedua kelompok nampaknya beranggapan, cara mengeluarkan bola angel adalah dengan mengisi air sebanyak-banyaknya. Hal ini terlihat dari jumlah air yang mengalir ke dalam baskom masing-masing mencapai hampir ¾ baskom.
-Ketika batas waktu yang ditentukan tiba, ternyata sumber daya air sebanyak 3 ember telah habis, tetapi mereka belum berhasil mengeluarkan 1 buah bola angel pun.
-Fasilitator mengintervensi dengan mereview proses yang telah terjadi dan menekankan pada kata kunci. Kemudian diberikan tambahan waktu sebanyak 3 menit.

Hasil :
-Kelompok Bung Tomo berupaya menerapkan cara baru, tapi belum berhasil menyelesaikan misi.
-Kelompok Mochamad Yamin akhirnya dapat memahami dan menemukan cara baru untuk mengeluarkan bola angel berdasarkan pengalaman. Pada upaya ke 1, berhasil mengeluarkan 1 buah bola ping pong putih (angel).Pada upaya ke 2, mengeluarkan 1 buah bola ping pong putih (angel) dan 2 buah bola ping pong oranye (devil).Misi belum berhasil karena bola devil turut keluar.

Ramadhan Camp | Play Learn and Worship

Ramadhan Camp | Play Learn and Worship

Pondok Romadhon 2013 bareng SMAN 1 Waru mengambil tema Play, Learn and Worship. Tema ini dipilih karena pondok romadhon kali ini merupakan kolaborasi Masa Orientasi sekolah yang bertepatan dengan bulan ramadhan. Diikuti 360 Siswa siswi, 14 panitia OSIS MPK dan 25 Guru Pendamping mulai dari kepala Sekolah, Waka Kesiswaan dan juga guru lainnya. Ramdhan Camp ini bertempat di based camp Sina Sinu Indonesia Malang, yaitu di Pondok Pesantren Modern Darussalam Lawang.

Ramadhan Camp 2013 ini, dibuka langsung Oleh Kepala Sekolah SMAN 1 Waru Sidorjo pada hari Kamis, 18 Juli 2013. Dalam sambutannya bapak Kepala Sekolah berpesan kepada peserta untuk mengikuti seluruh rankaian kegiatan dengan semangat. Kepala Sekolah juga menitipkan seluruh peserta latih kepada Sina Sinu Indonesia untuk diberikan pembelajaran yang terbaik yang pada akhirnya ada perubahan sikap yang positif saat mereka kembali ke Sekolah dan keluarganya. di akhir sambutan beliau berpesan agar saat pulang peserta bisa mengambil hikmah kegiatan dan bisa bergembira.

Tidak hanya bermain dan bergembira, dalam 3 hari 2 malam kegiatan ini, peserta mendapat tantangan pembelajaran sikap mental yang betul betul berguna untuk pembentukan karakter saat pencarian jati diri. Bertempat di lokasi yang sederhana dan apa adanya, Peserta belajar bagaimana bisa bertahan hidup dengan keluar dari zona nyaman yang serba ada di lingkungan keluarga. Hawa dingin yang menyelimuti kota malang beberapa hari terakhir adalah salah satu tantangan terbesar bagi peserta. Namun dinginnya udara tidak menyebabkan langkah para peserta terhenti untuk tetap mengikuti seluruh kegiatan.

say buss
play learn and worship

Tidur bersama teman teman yang baru saja dikenal dalam ruang yang terbatas tentu melatih sikap mental berbagi. Beradaptasi dengan perubahan dan menyikapinya adalah pembelajaran singkat yang harus peserta lakukan untuk bisa bertahan dalam 3 hari 2 malam. Pada awal kegiatan peserta seakan berada dalam kejenuhan. Jadwal kegiatan yang padat dan serba diatur dalam kedisiplinan menyebabkan beberapa peserta memaksakan diri untuk tetap bertahan. Namun setelah hari pertama terlewati suasana peserta berubah menjadi semangat dan antusias. Semakin akrab dengan teman dan fasilitator yang ramah dalam memfasilitasi kegiatan menjadikan peserta mulai terlibat aktif dalam setiap kegiatan.

Saat peserta muslim mengikuti kegiatan keagamaan sholat lima waktu berjamaah, sholat tarowih, dan tadarus Al Qur’an, beberapa peserta yang non muslim dan peserta putri yang berhalangan mendapatkan materi pengembangan diri dalam bentuk game dan materi kelas. Meskipun berbeda namun suasana kebersamaan dalam ramadhan camp 2013 bisa berjalan dengan baik dengan saling toleransi dan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan keyakinannya.

Tantangan terbesar yang sebagian besar peserta hadapi adalah saat berlatih menahan diri dalam berpuasa. Setelah satu hari berpuasa, peserta diajak untuk berlatih menahan diri dan bersabar saat antri untuk berbuka puasa. Meskipun sudah mendapatkan ta’jil untuk membatalkan puasa, namun untuk berbuka pun harus sabar dan antri dengan peserta lain. Tidak hanya itu, sebagian peserta yang terbiasa dengan berbuka yang penuh dengan pilihan hidangan makanan, ramadhan kali ini harus mau berbuka dengan makanan yang sudah ditentukan oleh panitia.

Play. learn and worship adalah rangkaian kegiatan untuk mendapatkan pembelajaran hikmah: Kesederhanaan, kebersamaan, sabar, konsentrasi dan tentunya bergembira dan berprestasi. Salam Sinaser dan sukses selalu untuk adik adik kelas X SMA Negeri 1 Waru Sidoarjo. Semoga 3 hari 2 malam bersama kami bisa menjadikan bekal Sikap mental yang TANGGUH untuk menjadi siswa yang berprestasi. Do’a kami selalu mengikuti dalam perjalanan adik adik semua. amin.

Encaurage learning in the outdoor learning

Encaurage learning in the outdoor learning

Outdoor learning is an integral part of a child’s development and is a vital part of their ability to develop new skills and core competencies. In an age of electronic diversions, where media rich games abound on every platform, from tablet computers, to smart phones and handheld gaming devices, it is not easy to encourage children to develop their learning skills outdoors. This is especially the case now that parents are ever more anxious about external threats from strangers and traffic, along with the limited resources available to those who live in a city centre. But it is important to realise that outdoor learning does something that cannot be replicated indoors, no matter how sophisticated the technical wizardry on offer.

By letting children develop their imagination and natural tendency to play without being provided with someone else’s framing narrative, they can strengthen their literacy and communication skills, as well as supporting their ability to mediate between conceptual and literal issues. Outdoor learning is also the key to starting a healthy relationship between exercise and your child, showing them the fun that can be had from outdoor games away from the type of potentially competitive activities that might be found in school.

outbound malang

Children learn best when they are having fun, so it is important that any outdoor activities engage them imaginatively. If they enjoy hands-on tasks such as building, then use alphabet blocks to explore shapes and numbers, whilst getting them to think about how different forms of building affect strength. If you child is really interested in the natural world, you’ll have a wealth of opportunities to examine lots of topics from physics and biology, to the weather and maths. Similarly, taking the chance to splash about in water is a great way of introducing them to ideas surrounding subjects as diverse as gravity, the colour spectrum and chemistry.

If you are looking to buy educational resources, it is a good idea to check prices online as you can find some fantastic deals and offers. With a wide range of toys, games and learning resources, you will be spoilt for choice. But just remember that anything you buy is worthless without the time and attention to ensure that your child is really engaging with the item. Nothing can equal a parent’s attention and taking the time to explain concepts and provide a starting place for play and imagination is vital. Whatever you do choose to buy, make sure that the shop (whether online or no the High Street) has a returns policy in case you find that an item is not suitable after all.

Need Help?