Six Pillars of Character merupakan sebuah pesan moral yang perlu kita renungkan dan kita biasakan dalam hidup. Enam hal yang penting bagi pembentukan karakter ini dikembangkan oleh Josephson Institute of Ethics. Dalam kehidupan masyarakat tentu enam pilar ini sudah sering kita dengar dan ada beberapa sebagian yang hapal apa maknanya namun sudah benarkah kita melatihnya dan menerapkannya dalam kehidupan sehari hari kita?
1. Trustworthiness
Belajar kejujuran adalah hal yang harus selalu dilatih dan kalau bisa diajarkan mulai sejak dini. Membiasakan budaya jujur tentu pada saat sekarang menjadi sebuah kebutuhan yang pokok. Kalau kita melihat fenomena yang terjadi di negeri ini kejujuran menjadi sebuah barang yang mahal dan sering menjadi sebuah pertanyaan “kok bisa ya?”. Kejujuran mudah untuk dikatakan akan tetapi menjadi orang yang jujur tentu harus dirasakan dan dilaksanakan dengan segala resiko yang akan diterimanya.
Semakin langkanya karakter orang jujur menjadikan perilaku jujur seakan menjadi perilaku yang ditakuti. Hal ini bisa jadi disebabkan oleh kalimat negatif yang berkembang di masyarakat “jujur hancur”. Bayangkan saja, jika hampir setiap hari kita disuguhi cerita dan pemberitaan tentang ketidakjujuran, apa yang akan terjadi di negeri ini? Jujur bukan hancur TAPI JUJUR adalah sebuah karakter dasar manusia yang sangat mulia dan mendapat penghargaan yang bisa dirasakan oleh nurani manusia.
Membebaskan diri dari rasa bersalah dan gelisah dalam hidup tentu hanya bisa diobati dengan sebuah penilaian jujur pada diri kita. Apa yang sudah kita perbuat tentu hati dan pikiran kita akan selalu objektif menilai sudahkah kita jujur?
2. Respect
Tindakan memperlakukan orang lain dengan penuh rasa hormat adalah sebuah karakter diri yang harus dikembangkan dalam kehidupan sehari-hari. Semakin meningkatnya persaingan kehidupan seakan manusia lain menjadi sebuah pesaing yang perlu kita waspadai dan curigai. Manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri. Menghargai manusia lain dengan segala perbedaan dengan penuh rasa hormat adalah karakter rahmatal lil alamin.
3. Responsibility
Menjadi pribadi yang bertanggungjawab atas apa yang sudah kita perbuat adalah sebuah proses karakter responsible. Responsible berarti kita harus melakukan apa yang harus kita lakukan yang menjadi bagian dari tugas dan tanggungjawab kita. Secara spiritual tanggungjawab utama manusia adalah untuk beribadah pada Tuhan. Dengan melakukan Ibadah sebaik baiknya tentu akan menjadi sebuah cerminan kehidupan sosial yang bertanggungjawab antar makhluk di muka bumi.
4. Fairness
Tidak mudah menyalahkan orang lain dengan mudah sebelum menemukan bukti yang kuat adalah bagian dari sebuah nilai dari keadilan. Menjalani kehidupan dengan melihat diri sendiri sebelum melihat orang lain, mengadili kesalahan diri sendiri sebelum mengadili dan menyalahkan orang lain adalah sebuah proses bijak untuk berlatih berlaku adil.
5. Caring
Beberapa kalimat inspiratif untuk menunjukkan perilaku caring adalah, sering mempergunakan istilah “tolong”, “maaf”, “terima kasih” dan atau “ada yang bisa dibantu”. Membantu orang lain dalam meringankan beban melalui tindakan dan kata kata tentu menjadi perilaku caring. hal ini mencakup ramah, baik hati dan tidak sombong. Cinta kasih dari dalam diri tentu akan membuat kehidupan jadi lebih terasa bermakna.
6. Citizenship
Menjadi warga negara yang baik dengan berperilaku jujur, hormat menghormati, bertanggungjawab, adil dan punya cinta kasih tentu sebuah pengamalan dari warga negara yang mengamalkan Pancasila. Tata kehidupan berbangsa dan bermasyarakat yang penuh dengan rasa nasionalisme tentu akan membawa warga negara yang gemah ripah loh jinawe.